Silahkan tinggalkan pesan :


Free shoutbox @ ShoutMix

Sunday, June 22, 2008

Puisi Ku



Hari ini tak ada puisi untuk mu,
karna kau adalah puisiku...


Iwan R (Setiabudhi, 22 Juni 2008)
Thanks for your trust...:)


--
 14 Juni 2008

Sungguh,
dia cantik malam itu,
semyumnya tak bisa kubayang dalam kenang,
seperti tangis langit disaat mentari dalam lamunan.

Sungguh,
tatap matanya adalah ketakutan ku akan cinta.

Sungguh,
tak kutemukan lagi rima,
hanya untuk menumpahkan rasa dalam kepala,
menjadi debur jantung yang melambung.

Sungguh...
Puisiku berantakan...

Iwan R (Setiabudhi, 14 Juni 2008)

 --

malam ini, bintang hadir tersipu malu.
hangatnya senyuman sigadis tidur silau memukau,
merindukan sang tuan didada asmara,
memecah malam dengan penuh pesona.

malam ini, sang tuan mati rasa,
terkujur kaku tanpa kata,
berharap menghapus luka sigadis sendu,
berharap mendekap sicantik nan ayu.

malam ini sang tuan dirundung rindu.


Iwan R (Jakarta, 12 Juni 2008)

--

arrggh...
kurindukan secangkir kopi yang hangat
kopi hitam pekat dan menyengat
sama seperti kurindukan rasa cinta itu
hangatnya menyelimuti hati yang dingin dan pilu...



Iwan R (Jakarta, 05 Juni 2008)

--

gadis itu muram karam,
tangisnya menyelinap dalam keringat.

gadis itu merah padam,
mencari diri di dua kemarau.


Iwan R (Jakarta, 26 Juni 2007)


--

adalah 3 hal...

adalah mimpimu yang menggelitik,
saat ku terusik dalam imaji.

adalah tangis ayah yang menggundah,
saat ku terbuai dalam lelap gemerlap.

adalah ajak yang melunjak,
saat cintaku kau jajak mendekap.

adalah,
adalah...


Iwan R (Jakarta, 24 Mei 2007)


--

Bulan...
Cahaya Mu Sendu...
Wajah Mu Bias...
Seyuman Mu Palsu...

Bulan...
Apakah Kau kesepian?
Apakah Kau iri pada bintang-bintang?
Apakah Kau Iri Pada Dua Anak Manusia Yang Memujamu?

Bulan...
Kau Selimuti Dirimu Dengan Kemunafikan...


Iwan R (Cipaku Indah 050105) 


--

Hah...
kupungut ceceran sepi di penghujung kamar,
kurajut menjadi kalimat rindu semu dalam riuh pelik kota jakarta,
dan hilang dalam tumpukan penat mengugat,
sedang birahi mentari tak datang menjajal diri, berharap nampak namun pekat malam datang berunjuk gigi. menghujat membungkam langit yang semakin lusuh, kusam tersiram hiasan polusi!!!

Ah... Jakarta...

Iwan R(JKT 07 Juni 06)


--